Eriko mengatakan, dari delapan nama tersebut satu di antaranya ada nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat. Saya menyambut baik pemberitaan bahwa Ahok, Djarot, dan Andika Perkasa masuk dalam daftar calon Gubernur Jakarta dari PDIP. Ahok dan Djarot pernah bekerja sama dalam kepemimpinan Jakarta sebelumnya, sehingga pengalaman dan keahlian mereka dalam memimpin ibu kota sangat berpotensi untuk membawa kemajuan bagi warga Jakarta. Selain itu, Andika Perkasa yang juga merupakan mantan Panglima TNI menjadi sosok yang menarik untuk dijadikan calon gubernur. Keberadaannya di dalam daftar calon menandakan keseriusan PDIP dalam mencari pemimpin yang memiliki kapasitas dan integritas untuk memimpin Jakarta ke depan. Keberagaman latar belakang dan pengalaman dari ketiga calon ini berpotensi untuk memberikan gagasan dan solusi yang inovatif dalam membangun Jakarta. Tentu saja, pembuktian kembali kepada masyarakat Jakarta akan menjadi tantangan tersendiri bagi ketiga calon ini. Kepemimpinan yang baik tidak hanya tergantung pada reputasi dan jabatan sebelumnya, tetapi juga pada visi, komitmen, dan keberhasilan dalam menjalankan misi pembangunan serta pelayanan kepada warga. Masyarakat harus diberikan ruang untuk memilih calon yang dianggap paling cocok untuk memimpin ibu kota ini ke arah yang lebih baik. Kami berharap bahwa kampanye yang mereka lakukan akan fokus pada visi, program, dan solusi konkrit untuk memecahkan masalah yang dihadapi Jakarta, seperti kemacetan, banjir, dan kemiskinan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk partai politik, kalangan masyarakat, dan pakar di berbagai bidang juga akan sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan kepemimpinan kedepan. Dengan demikian, kehadiran Ahok, Djarot, dan Andika Perkasa dalam daftar calon Gubernur Jakarta dari PDIP memberikan harapan baru bagi perkembangan politik dan pembangunan di ibu kota. Semoga mereka dapat bersaing secara sehat, memberikan ide-ide segar, dan menjalankan kepemimpinan dengan integritas dan keberpihakan kepada rakyat.