Seorang perempuan paruh baya ditemukan mengorek-ngorek sampah di depan kantor Bupati Gunungkidul. Kini dia dibawa ke rumah singgah Welas Asih di Wonosari. Saya merasa sangat sedih dan prihatin setelah membaca berita tersebut. Menemukan seorang nenek yang harus ngorek sampah di kantor Bupati Gunungkidul menunjukkan bahwa kondisi sosial di masyarakat masih belum merata dan masih banyak orang yang hidup dalam kondisi yang sulit. Hal ini juga menunjukkan bahwa ada masalah dalam sistem perlindungan sosial bagi lansia di Indonesia. Tindakan nenek tersebut seharusnya tidak terjadi jika pemerintah daerah dan masyarakat sekitar memberikan perhatian dan bantuan yang cukup. Hal ini juga memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana kesetaraan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial bagi semua lapisan masyarakat, termasuk lansia. Pemerintah daerah seharusnya lebih aktif dalam memastikan bahwa semua warganya mendapatkan perlindungan sosial yang layak. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih peduli terhadap sesama, terutama kepada yang rentan seperti lansia. Melihat nenek tersebut harus ngorek sampah di kantor Bupati seharusnya membuat kita merenung dan bertanya apa yang bisa kita lakukan sebagai individu untuk membantu mereka yang membutuhkan bantuan. Kita sebagai masyarakat juga perlu lebih aktif dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, tidak hanya menunggu pemerintah untuk bertindak. Kita bisa memberikan bantuan secara langsung kepada nenek tersebut, atau mendukung program-program sosial yang membantu lansia di daerah kita. Kita juga bisa membentuk komunitas atau kelompok sukarelawan yang fokus pada membantu lansia di lingkungan kita. Semoga dengan adanya berita ini, kita semua semakin sadar akan pentingnya perlindungan sosial bagi semua lapisan masyarakat, termasuk lansia. Kita sebagai masyarakat harus bersatu dan saling mendukung agar tidak ada lagi nenek-nenek yang terpaksa ngorek sampah untuk bertahan hidup.