Warga Semarang, Jawa Tengah berinisial FB (30) ditangkap polisi karena tersangkut kasus pembobolan minimarket di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saya merasa prihatin dengan tindakan yang dilakukan oleh warga Semarang yang nekat untuk melakukan pembobolan minimarket di Kulon Progo. Tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum, namun juga merugikan pihak minimarket yang menjadi korban. Alasan bahwa pelaku melakukan tindakan tersebut karena kelilit utang seharusnya bukan menjadi pembenaran untuk melanggar hukum. Tindakan pembobolan minimarket bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah keuangan seseorang. Sebagai warga yang baik, seharusnya mencari solusi yang lebih baik dan legal untuk menyelesaikan masalah keuangan yang dialami. Ada banyak alternatif yang bisa dipilih seperti meminta bantuan kepada keluarga atau teman, mencari pekerjaan sampingan, atau bahkan mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan yang terpercaya. Perlu adanya kesadaran bahwa tindakan kriminal tidak akan menyelesaikan masalah, malah justru akan menimbulkan masalah baru dan berdampak buruk bagi kehidupan pelaku dan orang lain. Lebih baik mencari solusi yang bijak dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah keuangan, tanpa harus merugikan pihak lain. Tindakan pembobolan minimarket juga bisa menciptakan ketakutan dan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar. Hal ini dapat merusak iklim keamanan dan ketertiban masyarakat, sehingga perlu adanya tindakan tegas dari pihak berwajib untuk menindak pelaku yang melakukan tindakan kriminal tersebut. Diharapkan agar kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak, bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan kriminal. Semua masalah dapat diselesaikan dengan cara yang lebih baik dan bertanggung jawab. Kita semua harus selalu mengedepankan prinsip kejujuran dan ketulusan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, serta mampu mengelola keuangan dengan bijak agar terhindar dari masalah utang dan krisis keuangan.