Kuasa hukum Harvey Moeis, Harris Arthur Hedar pun mengungkapkan alasannya kenapa toko emas Sandra Dewi lolos dari penyitaan. Saya merasa bahwa keputusan Kejaksaan Agung untuk tidak menyita toko emas milik Sandra Dewi adalah langkah yang adil dan tepat. Karena harta tersebut merupakan aset milik Sandra Dewi sebelum dia menikah, sehingga seharusnya tidak terlibat dalam perkara hukum suaminya. Memang, dalam hukum perkawinan, harta benda suami dan istri dianggap sebagai harta bersama. Namun, jika toko emas tersebut merupakan harta milik Sandra sejak sebelum menikah, maka seharusnya tetap diakui sebagai harta pribadinya. Selain itu, sebagai warga negara yang baik, Sandra Dewi juga patut dihormati hak-haknya dalam perlindungan aset yang sah dan sah secara hukum. Dengan demikian, keputusan Kejaksaan Agung untuk tidak menyita toko emas tersebut adalah tindakan yang menghormati hak-hak Sandra Dewi sebagai individu dan pemilik aset yang sah. Adanya pemberitaan ini juga sebaiknya tidak digunakan sebagai sensasi atau gosip semata. Keputusan Kejaksaan Agung untuk tidak menyita toko emas tersebut tentu berdasarkan pada pertimbangan hukum yang cukup dan adil. Oleh karena itu, hal ini sebaiknya tidak dipolitisasi atau dijadikan bahan untuk menyerang salah satu pihak tanpa alasan yang jelas. Sebagai masyarakat, kita juga seharusnya menghargai privasi dan hak-hak individu, termasuk hak atas kepemilikan harta benda yang sah. Kita tidak boleh sembarangan dalam menuduh seseorang tanpa alasan yang jelas. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menanggapi dan menyikapi berita seperti ini, serta memberikan dukungan pada proses hukum yang berjalan sesuai dengan aturan dan keadilan. Saya berharap bahwa berita ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu menghormati hak-hak individu, serta untuk tidak mudah menjustifikasi sesuatu tanpa informasi yang jelas dan akurat. Kita harus selalu memegang prinsip keadilan dan kebijaksanaan dalam menanggapi setiap peristiwa yang terjadi di sekitar kita.