Ternyata banyak publik yang mempertanyakan mengapa Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa keduanya berurutan di hari yang sama. Sebagai seorang public figure, Sandra Dewi tentu saja memiliki berbagai pertimbangan dan alasan yang mungkin mempengaruhi keputusannya untuk diperiksa oleh Kejaksaan Agung bersama dengan Helena Lim. Kemungkinan alasan yang disebutkan dalam berita tersebut, yaitu keterkaitan dengan suami Helena Lim, Harvey, mungkin saja benar adanya. Meskipun demikian, kita seharusnya tidak terlalu cepat untuk membuat asumsi atau menyimpulkan hal-hal yang belum pasti. Secara umum, ketika seorang publik figur seperti Sandra Dewi dipanggil oleh pihak kejaksaan, hal tersebut bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan dan membingungkan bagi dirinya serta keluarga. Namun, sebagai warga negara yang taat hukum, penting bagi siapapun untuk bersikap kooperatif dan mematuhi proses hukum yang berlaku. Jika memang ada kesalahan atau keterlibatan yang perlu diclarifikasi, maka pemeriksaan oleh pihak berwajib merupakan langkah yang tepat untuk membuktikan kebenarannya. Selain itu, upaya Kejaksaan Agung untuk melakukan pemeriksaan terhadap Sandra Dewi dan Helena Lim juga sudah seharusnya ditelaah dan diselidiki dengan cermat. Apakah ada motif lain di balik pemeriksaan ini ataukah memang berkaitan dengan kasus yang sedang ditangani oleh kejaksaan. Kita harus memberikan kepercayaan kepada pihak berwajib untuk melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya tanpa adanya prasangka atau tekanan dari pihak manapun. Sebagai masyarakat, hal yang perlu dilakukan adalah menunggu hasil penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh kejaksaan. Sembari menunggu, kita sebaiknya tidak berspekulasi atau menggiring opini publik tanpa bukti yang kuat. Kita harus menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan memberikan kesempatan bagi pihak berwajib untuk bekerja tanpa gangguan. Dalam kasus ini, jelas bahwa pemberitaan mengenai pemeriksaan Sandra Dewi dan Helena Lim oleh Kejaksaan Agung memang menarik perhatian publik. Namun, penting bagi kita semua untuk tetap menjaga sikap yang bijak dan tidak terburu-buru dalam membuat kesimpulan. Semua pihak berhak mendapatkan keadilan dan perlakuan yang sama di mata hukum, tanpa terkecuali.