Irwan Mussry menjadi perhatian publik lantaran ia disebut telah terlibat dalam kasus dugaan gratifikasi eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah sangat mengejutkan, apalagi jika melibatkan seorang tokoh bisnis ternama seperti Irwan Mussry. Jika benar terbukti terlibat dalam kasus gratifikasi eks kepala Bea Cukai Yogyakarta, tentu hal tersebut sangat merugikan dan mencoreng nama baik Irwan Mussry serta perusahaan yang ia pimpin. Sebagai seorang tokoh publik, seharusnya Irwan Mussry menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam berbisnis dan berinteraksi dengan institusi pemerintah. Perlu dilakukan penyelidikan yang mendalam untuk mengetahui kebenaran atas dugaan keterlibatan Irwan Mussry dalam kasus gratifikasi tersebut. Jika memang terbukti bersalah, maka ia harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensi hukum yang telah ditetapkan. Tidak ada alasan untuk melanggar hukum, terlebih lagi jika dilakukan oleh seseorang yang memiliki pengaruh dan kekayaan seperti Irwan Mussry. Selain itu, kasus seperti ini juga seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik pebisnis maupun pejabat pemerintah, untuk menjaga integritas dan menghindari praktek korupsi atau gratifikasi. Transparansi dan etika bisnis yang baik sangat penting dalam menjaga kepercayaan publik dan membangun hubungan yang sehat antara sektor bisnis dan pemerintah. Dengan adanya kasus ini, diharapkan akan ada peningkatan dalam pengawasan terhadap interaksi antara dunia bisnis dan pemerintah, serta penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencegah dan memberantas praktek korupsi serta gratifikasi agar dapat menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan berintegritas.