Kisah Satrio Mukti Raharjo casis Bintara Polri yang diserang begal saat akan melakukan psikotes kini berujung bahagia, karena ia diterima jadi polisi. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah positif karena menunjukkan bahwa Kapolri menghargai keberanian Satrio Casis Bintara Polri yang menjadi korban begal dan kemudian memutuskan untuk menjadi polisi. Hal ini dapat dijadikan contoh bahwa keberanian dan semangat untuk membela negara dapat menjadi motivasi seseorang untuk bergabung dengan institusi kepolisian. Kisah Satrio Casis Bintara Polri yang menjadi korban begal namun kemudian memilih untuk bergabung dengan Polri merupakan cerminan bahwa dia tidak hanya menjadi korban, tetapi juga memiliki semangat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Tindakan Satrio ini patut diapresiasi karena menunjukkan dedikasi serta semangat yang tinggi untuk melawan kejahatan serta memastikan keselamatan warga. Kapolri yang menerima Satrio sebagai anggota Polri juga dapat menjadi contoh bagi institusi lain untuk selalu mendukung individu yang memiliki semangat yang tinggi untuk berbuat kebaikan bagi masyarakat. Keberanian Satrio dalam menghadapi kejadian begal dan kemudian memilih untuk bergabung dengan Polri adalah contoh nyata bahwa kejadian negatif dapat diubah menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi banyak orang. Dengan adanya berita ini, diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi cobaan dan tantangan, serta untuk selalu memilih jalan kebaikan dan berkontribusi positif bagi negara. Semangat dan keberanian Satrio adalah teladan bagi generasi muda untuk tidak takut menghadapi rintangan dan untuk selalu berjuang untuk kebaikan bersama-sama dengan institusi keamanan seperti Polri.