Kejari Kotamobagu baru saja menerima pelimpahan tahap II tersangka dan barang bukti kasus pembunuhan Berita mengenai Aning yang merupakan tersangka pembunuhan bocah di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, menarik perhatian karena kasus ini sangat tragis dan melibatkan korban yang merupakan seorang anak kecil. Tindakan kekerasan terhadap anak merupakan hal yang sangat tidak bisa diterima dalam masyarakat kita. Kasus seperti ini memang memerlukan penegakan hukum yang tegas dan adil. Ancaman hukuman mati merupakan bentuk hukuman yang dijatuhkan oleh negara untuk kejahatan yang sangat serius, termasuk pembunuhan. Meskipun sebagian orang berpendapat bahwa hukuman mati tidak efektif dalam mencegah kejahatan, namun dalam kasus-kasus tertentu, seperti pembunuhan terhadap anak kecil, hukuman mati bisa dianggap sebagai bentuk keadilan bagi korban dan keluarganya. Selain itu, penegakan hukum yang tegas juga dapat memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan lainnya. Dengan adanya ancaman hukuman mati, diharapkan dapat mengurangi tingkat kejahatan di masyarakat. Namun, tentu saja penegakan hukum harus dilakukan secara adil dan transparan agar tidak menimbulkan kontroversi. Penting juga bagi kita untuk memperhatikan faktor-faktor yang menjadi penyebab dari tindakan kekerasan dan pembunuhan seperti ini. Kekerasan terhadap anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah psikologis, kemiskinan, atau kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Oleh karena itu, selain menegakkan hukum, juga perlu dilakukan upaya pencegahan, pendidikan, dan perlindungan terhadap anak-anak agar kasus-kasus serupa tidak terulang di masa depan. Dalam kasus ini, sangat penting bagi aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan adil, serta menjamin bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Setiap individu, terutama anak-anak, harus merasa aman dalam lingkungan mereka dan dilindungi dari segala bentuk kekerasan.