Perwira pertama TNI AL Lettu Laut (K) dr Eko Damara (31) tersebut tewas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Keluarga curiga Eko tewas dibunuh. Tanggapan saya terhadap berita ini sangat mengkhawatirkan. Kematian Lettu Eko Damara, seorang dokter TNI yang tewas di Papua Pegunungan, memang menimbulkan banyak pertanyaan dan kecurigaan. Keluarga korban curiga bahwa kematian Lettu Eko bukanlah bencana alam seperti yang disebutkan oleh otoritas setempat, melainkan kemungkinan pembunuhan. Keluarga korban merasa ada kejanggalan dalam penyelidikan yang dilakukan terkait kematian Lettu Eko Damara. Mereka menuntut pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini dan menemukan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Lettu Eko. Selain itu, keluarga juga meminta transparansi dalam proses penyelidikan agar kebenaran dapat terungkap. Kematian Lettu Eko Damara telah menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan di kalangan masyarakat, terutama bagi para petugas kesehatan dan anggota TNI yang bertugas di daerah konflik. Mereka menjadi rentan terhadap ancaman keamanan yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas kemanusiaan. Kami berharap pihak berwenang segera mengungkap kebenaran di balik kematian Lettu Eko Damara dan memberikan keadilan bagi keluarga korban. Masyarakat juga diharapkan dapat memberikan dukungan dan kepercayaan kepada pihak yang berwenang untuk menyelesaikan kasus ini dengan sebaik-baiknya. Kematian Lettu Eko Damara merupakan kehilangan yang besar bagi keluarga, TNI, dan juga bagi Indonesia. Kami berharap kasus ini tidak hanya menjadi statistik tambahan dalam daftar korban konflik, tetapi juga menjadi momentum untuk menegakkan keadilan dan kebenaran di Papua Pegunungan. Semoga kematian Lettu Eko Damara tidak sia-sia dan dapat memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak.