Sidang hari kelima ini, dipimpin Hakim Ketua Christian Rumbajan didampingi Hakim Anggota Ari Efendi dan Saiful Idris. Tanggapan saya terhadap berita "BREAKING NEWS: Terdakwa Kasus Pergeseran Suara di Minut Sulut Dituntut 1 Tahun 2 Bulan Penjara" adalah sebuah langkah yang penting dalam menegakkan hukum di Indonesia. Kasus pergusuran suara adalah bentuk pelanggaran serius terhadap demokrasi dan proses pemilihan umum yang seharusnya bersifat transparan dan adil. Oleh karena itu, tuntutan hukuman ini menunjukkan komitmen aparat penegak hukum dalam memberantas kecurangan dalam proses demokrasi. Dengan adanya tuntutan 1 tahun 2 bulan penjara terhadap terdakwa kasus pergusuran suara, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku yang memiliki niat untuk melakukan kecurangan dalam pemilihan umum. Tindakan ini juga menjadi contoh bagi masyarakat bahwa setiap pelanggaran hukum, termasuk dalam konteks pemilihan umum, tidak akan dibiarkan begitu saja dan akan mendapat sanksi yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, tuntutan hukuman yang dijatuhkan terhadap terdakwa kasus pergusuran suara juga dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum di Indonesia. Dengan menunjukkan bahwa hukum benar-benar dapat ditegakkan tanpa pandang bulu, diharapkan masyarakat akan semakin percaya dan menghargai lembaga penegak hukum. Namun, dalam proses hukum ini juga perlu memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam kasus pergusuran suara mendapat perlakuan yang adil dan transparan. Tidak boleh ada kesenjangan dalam proses peradilan, dan semua pihak harus dijamin hak-haknya untuk menjalani proses hukum dengan sebaik-baiknya. Kesimpulannya, tuntutan hukuman 1 tahun 2 bulan penjara terhadap terdakwa kasus pergusuran suara adalah langkah yang positif dalam menegakkan hukum di Indonesia. Semoga dengan adanya putusan ini, dapat memberikan efek jera bagi para pelaku kecurangan dalam pemilihan umum, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum yang ada.