Kapolres Kayong Utara AKBP Achmad Dharmianto mengatakan, pelaku juga telah dicopot dari jabatannya. Berita mengenai polisi dengan pangkat Aipda AK yang dilaporkan melakukan perlakuan kasar terhadap seorang asisten rumah tangga (ART) dan anak angkatnya sungguh mengkhawatirkan. Tindakan yang tidak manusiawi tersebut telah menunjukkan ketidakprofesionalan seorang anggota Polri dalam memperlakukan masyarakat yang seharusnya dilindungi dan dihormati. Ditahan oleh Polda Kalbar merupakan langkah yang tepat untuk menegakkan hukum dan memberikan sanksi yang pantas terhadap pelaku kekerasan tersebut. Seorang polisi seharusnya menjadi contoh dalam menjaga keadilan dan memberikan perlindungan kepada warga masyarakat, bukan malah melakukan tindakan yang merugikan dan merendahkan martabat orang lain. Sikap Aipda AK yang seharusnya menjaga keamanan dan ketertiban justru melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang ART dan anak angkatnya sangat memprihatinkan. Perlakuan tersebut tidak hanya merugikan korban secara fisik dan mental, tetapi juga mencoreng citra Polri sebagai institusi penegak hukum yang seharusnya bertindak adil dan berdasarkan hukum. Tindakan kekerasan dan pelecehan yang dilakukan oleh Aipda AK perlu mendapat penindakan hukum yang tegas agar memberikan efek jera bagi pelaku dan menjadi pelajaran bagi anggota Polri lainnya. Setiap anggota polisi harus selalu mematuhi kode etik dan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab serta menghormati hak asasi setiap individu tanpa diskriminasi. Semoga melalui penahanan yang dilakukan oleh Polda Kalbar ini, kasus tersebut dapat diusut tuntas dan memberikan keadilan bagi korban. Masyarakat juga diharapkan untuk tetap waspada dan melaporkan setiap bentuk pelanggaran hukum yang terjadi, termasuk jika dilakukan oleh oknum polisi. Kita harus bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan menjaga sikap sopan serta menghindari tindakan kekerasan dalam berinteraksi dengan sesama.