Dari jumlah tersebut 154 diantaranya menjalani tes urine yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh. Saya merasa bahwa langkah yang dilakukan oleh Kementerian Agama Aceh Besar untuk melakukan tes urine terhadap 154 Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah langkah yang sangat positif dalam upaya mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja. Karyawan yang bekerja di instansi pemerintah seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, sehingga tidak boleh terlibat dalam penggunaan narkoba yang dapat merusak kesehatan dan kinerja mereka. Dengan melakukan tes urine secara berkala, diharapkan para ASN tersebut akan semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan moralitas dalam bekerja. Selain itu, tindakan ini juga merupakan wujud dari komitmen pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Dengan adanya tes urine secara rutin, diharapkan dapat mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Tindakan ini juga seharusnya menjadi contoh bagi instansi lainnya untuk melaksanakan kegiatan serupa guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan bebas dari narkoba. Selain itu, tes urine juga dapat menjadi sarana untuk memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba kepada para ASN dan dapat menjadi program preventif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan ASN. Pentingnya melakukan tes urine secara berkala juga dapat menjadi langkah preventif untuk mencegah kasus-kasus penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para ASN dapat lebih memahami bahaya narkoba dan mau berkomitmen untuk menjauhi penggunaannya. Hal ini tentu akan berdampak positif dalam peningkatan kualitas kinerja dan kesejahteraan para ASN tersebut.