Loading...
Harga yang biasanya dijual sekitar Rp 30-35 ribu per kilogram kini naik lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
Saya merasa prihatin dengan lonjakan harga bawang Bombay yang mencapai Rp 80 ribu per kilogram di Pasar Karombasan, Manado, Sulawesi Utara. Hal ini tentu akan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat yang mengandalkan bawang Bombay sebagai bahan pokok dalam memasak. Lonjakan harga yang begitu tinggi ini dapat merugikan konsumen dan menyulitkan kehidupan sehari-hari, terutama bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Salah satu penyebab dari lonjakan harga bawang Bombay tersebut mungkin dikarenakan faktor produksi yang terganggu, seperti cuaca ekstrem atau gagal panen. Hal ini dapat menyebabkan pasokan bawang Bombay menjadi terbatas, sehingga membuat harga naik tajam. Selain itu, adanya praktik kartel atau monopoli dalam distribusi bahan pangan juga dapat menjadi faktor penyebab dari melonjaknya harga bawang Bombay di pasar.
Pemerintah seharusnya turut bertindak dalam mengatasi masalah ini dengan mengawasi distribusi bahan pangan, mengendalikan praktik kartel atau monopoli, serta memberikan subsidi kepada petani agar mereka dapat meningkatkan produksi bawang Bombay secara berkelanjutan. Selain itu, pemerintah juga bisa menstabilkan harga dengan mengimpor bawang Bombay dari negara lain jika pasokan dalam negeri terbatas.
Masyarakat juga perlu bijak dalam menghadapi lonjakan harga bawang Bombay ini dengan mencari alternatif lain dalam memasak atau mengonsumsi makanan yang tidak menggunakan bawang Bombay. Selain itu, masyarakat juga perlu meningkatkan literasi keuangan dan belanja cerdas agar dapat menghadapi situasi seperti ini dengan lebih baik.
Diharapkan pemerintah dan seluruh stakeholder terkait dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah lonjakan harga bawang Bombay ini agar tidak memberikan dampak yang berkepanjangan bagi masyarakat. Juga penting untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan agar tidak memberikan beban ekonomi yang berat bagi masyarakat, terutama di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment