Loading...
"Adanya larangan study tour tentu berdampak kepada kami para pelaku wisata, karena berdasarkan info ada beberapa teman yang sudah di-cancel," kata Sunyoto.
Tanggapan saya terhadap berita ini adalah sangat disayangkan karena larangan sekolah negeri untuk mengadakan study tour dapat membatasi pengalaman belajar siswa. Aktivitas study tour merupakan salah satu metode pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan siswa mengenai berbagai hal di luar ruang kelas, seperti mengenal tempat wisata, budaya, dan sejarah. Dengan adanya larangan ini, siswa akan kehilangan kesempatan untuk belajar di lingkungan yang nyata dan langsung.
Selain itu, study tour juga merupakan sarana untuk memperluas wawasan siswa dan mengembangkan keterampilan sosial mereka. Dengan mengunjungi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, siswa dapat belajar menghargai keberagaman dan memperkuat keterampilan komunikasi dan kerjasama mereka. Larangan ini dapat menghambat perkembangan sosial dan keterampilan siswa di luar akademik.
Selain itu, study tour juga dapat menjadi motivasi tambahan bagi siswa dalam belajar. Dengan adanya perjalanan keluar sekolah yang menyenangkan dan berbeda, siswa dapat merasa lebih termotivasi untuk belajar dan meraih prestasi akademik yang lebih baik. Beberapa siswa mungkin justru meraih pemahaman yang lebih baik tentang mata pelajaran tertentu setelah mengalami pembelajaran langsung di lapangan.
Karena itu, saya sangat berharap bahwa larangan ini dapat segera dicabut atau minimal diberikan pengecualian kepada sekolah-sekolah yang memiliki rencana study tour yang terencana dan bermanfaat bagi siswa. Pendidikan tidak hanya tentang belajar di dalam kelas, tetapi juga belajar dari lingkungan sekitar dan pengalaman langsung. Dengan demikian, kita dapat memberikan kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk tumbuh dan berkembang secara holistik.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment