“Jadi dia bersumpah di depan aku. Dia bersumpah untuk membuktikan bahwa dirinya tak selingkuh dengan seorang dokter,” tutur Vany. Tanggapan saya terhadap berita ini sangat menyayangkan tindakan istri dari pejabat Kemenhub yang melakukan aksi kontroversial ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan suami istri memang kadang menghadapi berbagai konflik dan tantangan, namun menyalahgunakan agama dan melakukan tindakan tersebut tentu tidaklah benar. Mengucap sumpah sambil menginjak Al-Quran merupakan tindakan yang sangat tidak pantas dilakukan, karena Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang harus dihormati dan dihargai. Tindakan tersebut justru menunjukkan ketidakmampuan untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang baik dan dewasa. Sikap suami yang meminta istri untuk melakukan hal tersebut juga dapat dipertanyakan. Sebagai seorang pejabat, seharusnya ia bisa menunjukkan keteladanan dan ketegasan dalam menjaga hubungan keluarga tanpa harus melibatkan unsur kekerasan verbal atau fisik, apalagi terkait dengan agama. Selain itu, tindakan tersebut juga dapat menimbulkan konflik di masyarakat dan menimbulkan pembelahan di antara umat beragama. Sebagai masyarakat yang beragama, seharusnya kita bisa menjaga kebersamaan dan saling menghormati keyakinan masing-masing tanpa merendahkan atau menghina agama orang lain. Dalam menghadapi konflik rumah tangga, sebaiknya kita mencari solusi yang baik dan damai tanpa harus melibatkan agama atau melakukan tindakan yang merugikan. Komunikasi yang baik, saling pengertian, serta sikap toleransi dan menghormati perbedaan adalah kunci utama dalam merawat hubungan keluarga yang harmonis. Semoga kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih bijaksana dalam menghadapi permasalahan sehari-hari.