Ia bernama Asep Kosasih Samapta, pejabat Kemenhub yang bertugas sebagai Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke... Berita tentang seorang pejabat Kementerian Perhubungan yang diduga melakukan tindakan KDRT dan menginjak Al Quran untuk membuktikan dirinya tidak berselingkuh merupakan sebuah tindakan yang sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat publik. Tindakan tersebut sangat tidak etis dan menunjukkan kurangnya kesopanan serta penghormatan terhadap agama dan kitab suci umat Islam. Dalam sebuah negara yang berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, seorang pejabat publik seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menjaga nilai-nilai moral dan etika. Tindakan tersebut jelas melanggar norma-norma agama dan moral yang harus dijunjung tinggi oleh setiap individu, apalagi oleh seorang pejabat yang seharusnya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Dengan menjalankan tindakan KDRT dan menginjak Al Quran, pejabat tersebut jelas telah melukai perasaan umat Islam dan mencemarkan nama baik institusi yang dipegangnya. Tindakan tersebut juga menunjukkan bahwa pejabat tersebut tidak memilki rasa hormat terhadap agama dan nilai-nilai keagamaan yang seharusnya menjadi landasan moral dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pejabat. Pemberhentian pejabat tersebut merupakan tindakan yang tepat sebagai sanksi atas perbuatannya yang melanggar hukum dan etika. Pemerintah harus memberikan sanksi yang tegas kepada setiap pelanggar hukum dan etika, terlebih lagi kepada seorang pejabat yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Kita sebagai masyarakat harus terus mengawasi perilaku para pejabat publik dan menuntut pertanggungjawaban mereka atas segala tindakan yang melanggar hukum dan etika. Dengan adanya keadilan dan penegakan hukum yang berkeadilan, diharapkan para pejabat publik akan menjadi sosok yang jujur, bertanggung jawab, dan memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.