Nisfa Rahmadhini (20), yang merupakan mahasiswi asal Pangkalan Pinang ini baru saja menjadi korban penipuan. Saya merasa prihatin dan miris dengan kejadian yang menimpa mahasiswi asal Pangkal Pinang yang ditipu dan rugi uang sebesar Rp 7,4 juta ketika mencari kosan di Palembang untuk kuliah. Hal ini merupakan salah satu contoh kejahatan yang merugikan dan sangat merugikan korban, terlebih lagi korban adalah seorang mahasiswi yang seharusnya sedang fokus dalam menyelesaikan pendidikannya. Tindakan penipuan seperti ini sangat merugikan dan mengganggu kehidupan korban, tidak hanya dari segi finansial tetapi juga secara emosional. Banyak mahasiswa yang datang dari luar kota untuk menempuh pendidikan di kota lain, dan mereka bergantung pada jujukan dan informasi dari pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak. Oleh karenanya, tindakan penipuan dalam hal mencari kosan seperti ini sangat merugikan dan memalukan. Pihak berwajib seharusnya segera mengusut kasus ini agar pelaku dapat ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati ketika mencari tempat tinggal di kota yang baru, terutama dengan mengecek keabsahan informasi dan melakukan verifikasi sebelum mentransfer sejumlah uang. Saya juga berharap agar korban dapat segera mendapatkan keadilan dan mendapatkan kembali uang yang telah dirugikan. Sebagai masyarakat, kita juga perlu memberikan dukungan moral kepada korban dalam menghadapi situasi sulit ini dan tidak lupa untuk memberikan edukasi terkait kejahatan penipuan agar tidak ada lagi korban yang terjebak dalam kasus serupa. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang.