Pansel KPK harus diisi oleh orang-orang berintegritas, karena mereka akan memilih komisioner dan dewas KPK demi mengembalikan marwahnya. Menurut saya, surat yang dikirim oleh sembilan eks Komisioner KPK kepada Presiden Jokowi meminta agar tidak memilih pansel yang dinilai problematik memang merupakan langkah yang penting dan perlu dilakukan. Sebagai lembaga yang bertugas memberantas korupsi, integritas dan independensi KPK harus tetap dijaga secara ketat. Memilih pansel yang memiliki masalah atau dikaitkan dengan kontroversi dapat merusak citra serta kredibilitas lembaga antirasuah tersebut. Lebih lanjut, penunjukan pansel yang transparan dan independen merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam memilih pimpinan KPK yang baru. Pansel yang memiliki reputasi baik dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa proses seleksi pimpinan KPK dilakukan secara adil dan objektif. Hal ini akan membantu dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi yang kuat dan bersih. Selain itu, tindakan sembilan eks Komisioner KPK yang mengirim surat kepada Presiden juga menunjukkan keseriusan mereka dalam memperjuangkan tegaknya nilai-nilai integritas dan transparansi dalam institusi KPK. Dengan memberikan masukan kepada Presiden Jokowi, diharapkan proses pemilihan pimpinan KPK dapat dilakukan dengan sebaik mungkin dan menghasilkan pemimpin yang memiliki dedikasi tinggi dalam memberantas korupsi di Indonesia. Namun, pada akhirnya, keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden Jokowi. Kami hanya bisa berharap agar Presiden memilih pansel yang benar-benar independen, transparan, dan memiliki integritas tinggi untuk memastikan keberlangsungan KPK sebagai lembaga antikorupsi yang efektif dan kuat. Kesadaran akan pentingnya menjaga KPK dari intervensi pihak-pihak yang berkepentingan mungkin menjadi dorongan bagi Presiden Jokowi untuk memilih pansel yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.