Identitas seorang pria yang menceburkan diri di perairan Sungai Martapura, tepatnya di bawah Jembatan Basirih Banjarmasin kini sudah diketahui. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah sangat menyedihkan. Sang pria yang nekat mencelupkan diri dari jembatan Basirih Banjarmasin ini memiliki riwayat gangguan jiwa, yang seharusnya telah mendapat perhatian lebih dari pihak terkait. Kondisi kesehatan mental adalah hal yang sangat penting dan perlu diawasi dengan baik, terutama bagi seseorang yang memiliki gangguan jiwa. Perlunya peran serta dari pemerintah dalam memberikan perhatian khusus terhadap pencegahan dan penanganan masalah kesehatan mental di masyarakat. Diperlukan sistem yang lebih baik dalam menangani kasus-kasus gangguan jiwa agar tidak terjadi tragedi serupa di masa mendatang. Pendidikan serta sosialisasi mengenai kesehatan mental juga perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kondisi psikologis seseorang. Selain itu, keluarga dari pria tersebut juga seharusnya turut bertanggung jawab dalam menjaga kondisi anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa. Memberikan dukungan serta perhatian kepada mereka sangat penting dalam membantu proses pemulihan kondisi kesehatan mental yang sedang dialami. Jangan sampai kasus yang sama terulang pada keluarga-keluarga lainnya. Mungkin juga perlu adanya pembentukan lembaga atau pusat kesehatan mental yang bisa memberikan layanan dan bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Fasilitas kesehatan mental ini harus dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah agar mereka yang membutuhkan bisa segera mendapatkan pertolongan yang tepat. Kesehatan mental merupakan bagian yang tidak boleh diabaikan dalam sistem kesehatan masyarakat. Kita semua harus turut serta peduli dan mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Semoga kasus seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih peka terhadap kondisi kesehatan jiwa diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita.