Banjir merendam 16 kampung di 3 kecamatan yang ada di Kutai Barat dengan ketunggian air mencapai 1-1,5 meter, Sabtu (18/5/2024) sore. Banjir yang melanda Sungai Mahakam dan menyebabkan 16 kampung di Kutai Barat terendam adalah sebuah bencana alam yang sangat mengkhawatirkan. Dampak dari banjir ini tentu sangat merugikan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut, seperti kerugian materi dan sarana prasarana yang rusak. Pemerintah daerah perlu segera mengambil tindakan tanggap darurat untuk membantu korban banjir, seperti menyediakan tempat pengungsian yang aman dan memberikan bantuan logistik serta kebutuhan dasar bagi para korban. Selain itu, perlu juga dilakukan evakuasi yang cepat dan efektif untuk mengamankan nyawa dan harta benda masyarakat yang terdampak banjir. Selain tindakan tanggap darurat, perlu juga dilakukan langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang, seperti penataan kawasan sekitar sungai dan pembenahan sistem drainase. Pendidikan tentang mitigasi bencana juga harus ditingkatkan agar masyarakat lebih siap dan mampu menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi. Terkait dengan peningkatan intensitas hujan akibat perubahan iklim, penting bagi pemerintah untuk memperkuat sistem monitoring dan peringatan dini banjir. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi ancaman banjir dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan bencana tersebut. Dalam situasi seperti ini, solidaritas dan kepedulian dari berbagai pihak, baik pemerintah, relawan, maupun masyarakat umum sangat diperlukan untuk membantu korban banjir. Semoga bantuan dan upaya yang dilakukan dapat memberikan sedikit kelegaan bagi para korban banjir yang sedang mengalami kesulitan.