Polisi telah mengamankan AP, pria yang telah meneror dan melecehkan teman SMP nya hingga 10 tahun lamanya. Apa kata psikolog soal kasus tersebut? Saya sangat terkejut dan prihatin ketika membaca berita tentang pria yang telah melakukan tindakan teror dan pelecehan terhadap wanita di Surabaya selama 10 tahun. Tindakan tersebut sangat tidak manusiawi dan tidak bisa ditoleransi dalam masyarakat. Tindakan seperti ini jelas-jelas melanggar hak-hak dan martabat wanita. Keberanian korban untuk mengungkapkan kejadian ini setelah bertahun-tahun menahan rasa takut patut diapresiasi, karena hal ini bisa menjadi contoh bagi korban lain untuk berani melawan pelaku pelecehan. Saya juga merasa khawatir dengan kondisi psikologis korban yang kemungkinan besar telah menderita trauma berat akibat tindakan pelecehan yang dilakukan oleh pria tersebut selama 10 tahun. Perlu ada pendampingan dan dukungan yang maksimal bagi korban untuk membantu mereka pulih dari trauma yang mereka alami. Selain itu, pihak berwajib juga harus segera mengambil tindakan hukum terhadap pelaku agar keadilan dapat ditegakkan. Saya juga merasa heran dengan motif pria tersebut melakukan tindakan tersebut selama 10 tahun. Apakah ada kelainan psikologis atau gangguan mental yang mendorongnya melakukan tindakan tersebut secara terus-menerus selama bertahun-tahun? Hal ini menunjukkan pentingnya peran psikolog atau ahli terkait untuk menilai dan memahami kondisi psikologis dari pelaku, sehingga dapat memberikan perawatan atau penanganan yang tepat bagi pelaku agar tidak mengulangi tindakannya. Berita seperti ini juga seharusnya menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih peduli dan waspada terhadap tindakan pelecehan dan teror yang mungkin dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita. Kita semua harus bersatu dan berperan aktif dalam melawan segala bentuk kekerasan dan pelecehan terhadap siapapun, sesuai dengan semangat untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih menghargai dan menjaga martabat sesama, serta memastikan bahwa hal-hal seperti ini tidak terulang di masa depan.