'Hari ini, harga emas perhiasan 99,5 persen, naik Rp 30.000 per mayam, menjadi Rp 4.030.000 per mayam,' sebut Fakhrurrazi. Saya merasa terkejut dan prihatin ketika mendengar bahwa harga emas perhiasan di Langsa melonjak sebesar Rp 4.030.000 per mayam. Lonjakan harga yang begitu signifikan ini tentu akan berdampak pada masyarakat yang membutuhkan emas sebagai investasi atau sebagai perhiasan. Kenaikan harga emas seperti ini dapat membuat masyarakat kesulitan untuk membeli atau berinvestasi dalam emas. Lonjakan harga emas yang begitu besar ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga komoditas global, ketidakstabilan ekonomi, atau bahkan spekulasi pasar. Hal ini juga bisa menjadi indikasi dari kondisi ekonomi yang tidak stabil di Langsa atau mungkin di Indonesia secara umum. Dampak dari kenaikan harga emas ini juga bisa dirasakan oleh para pelaku usaha yang bergantung pada emas sebagai bahan baku, seperti perajin perhiasan atau industri perhiasan. Mereka mungkin terpaksa harus menaikkan harga jual produk mereka, yang pada akhirnya bisa berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Untuk masyarakat yang ingin berinvestasi dalam emas, kenaikan harga ini bisa menjadi pertimbangan untuk menunda atau mempertimbangkan alternatif investasi yang lain. Investasi dalam emas memang dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang aman dan stabil, namun dengan kenaikan harga yang signifikan seperti ini, bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para investor. Dalam jangka panjang, diharapkan harga emas akan stabil kembali sehingga tidak memberikan dampak yang terlalu besar bagi masyarakat dan para pelaku usaha. Pemerintah dan regulator pasar juga diharapkan dapat melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan harga emas agar tetap dalam batas yang wajar dan tidak merugikan banyak pihak. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih waspada dan bijak dalam mengelola investasi mereka, serta terus memantau perkembangan pasar secara cermat.