Loading...
Adapun Epy dan Yogi ditangkap di Apartemen Kalibata City pada Jumat (10/5/2024).
Saya merasa bahwa perbedaan nasib antara Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez dalam kasus narkoba sangat mencerminkan sistem hukum yang masih belum konsisten dan adil di Indonesia. Dalam kasus ini, Epy Kusnandar direhabilitasi sementara Yogi Gamblez ditahan, menunjukkan adanya ketidakadilan dalam penanganan kasus narkoba.
Pertama-tama, rehabilatasai seharusnya menjadi prioritas dalam penanganan kasus narkoba, karena memungkinkan individu untuk mendapatkan kesempatan kedua dan mengubah perilaku mereka. Namun, jika ada perbedaan perlakuan dalam penanganan kasus yang seharusnya sama, hal ini dapat menimbulkan tanda tanya terhadap kesetaraan di mata hukum.
Selain itu, keputusan untuk menahan Yogi Gamblez bisa jadi mengurangi kesempatan bagi dirinya untuk pulih dan kembali ke masyarakat dengan lebih baik. Sementara jika direhabilitasi, peluang untuk pemulihan dan rehabilitasi menjadi lebih terbuka.
Peran aparat penegak hukum dalam kasus narkoba juga patut dipertanyakan dalam konteks ini, apakah penegakan hukum dilakukan dengan adil dan tidak diskriminatif. Selain itu, perlunya transparansi dalam penanganan kasus narkoba agar masyarakat dapat memahami proses hukum yang berjalan dan meyakini bahwa keadilan benar-benar ditegakkan.
Diharapkan ke depannya, sistem hukum Indonesia dapat lebih konsisten dalam penanganan kasus narkoba dan mengedepankan prinsip rehabilitasi daripada pemidanaan semata. Sehingga, individu yang tersandung kasus narkoba dapat mendapatkan perlakuan yang adil dan kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali menjadi bagian yang produktif dari masyarakat.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment