Aceh harus mempersiapkan diri dengan baik menjelang kembalinya era minyak dan gas (migas), menyusul temuan cadangan gas raksasa di lepas pantai Aceh. Berita mengenai pemanfaatan migas di Aceh yang tergantung pada gubernur baru memunculkan berbagai pertimbangan dan dampak. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa keberhasilan pemanfaatan sumber daya migas di Aceh sangat bergantung pada kebijakan dan kemampuan gubernur yang baru, yang tentunya sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam bidang ini. Secara positif, kehadiran gubernur yang baru bisa membawa perubahan dan inovasi dalam pengelolaan sumber daya migas di Aceh. Gubernur yang memiliki visi yang jelas dan keberanian untuk melakukan reformasi bisa memperbaiki sistem pengelolaan yang ada dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh melalui optimalisasi potensi migas di daerah tersebut. Namun, di sisi lain, pergantian gubernur juga memiliki risiko tertentu. Jika gubernur baru tidak memiliki komitmen yang kuat dalam mengelola sumber daya migas dengan transparan dan berkelanjutan, dapat terjadi penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang merugikan masyarakat Aceh. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang ketat dari berbagai pihak untuk memastikan pengelolaan migas di Aceh dilakukan dengan baik dan menguntungkan semua pihak. Selain itu, peran pemerintah pusat juga sangat penting dalam memastikan keberhasilan pemanfaatan migas di Aceh. Kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta kebijakan yang mendukung investasi dan pengembangan infrastruktur di sektor migas, akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh. Dengan demikian, pernyataan mengenai pemanfaatan migas di Aceh yang tergantung pada gubernur baru mengingatkan kita akan pentingnya kepemimpinan yang baik dan integritas dalam menjalankan tugas tersebut. Semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, perlu bersinergi dan bekerja sama untuk mengoptimalkan potensi migas di Aceh demi kemakmuran dan kesejahteraan bersama.