Refly Harun membeber kabar tentang adanya menteri titipan dari Presiden Jokowi di Kabinet Prabowo-Gibran. Menurut saya, berita ini cukup menarik karena menyinggung peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembentukan kabinet yang dijajaran oleh calon presiden Prabowo Subianto. Sebagai presiden, seharusnya Jokowi memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan yang baru terbentuk tanpa perlu 'titip-menitip' nama-nama orang di dalam kabinet. Hal ini bisa menimbulkan spekulasi dan pertanyaan akan sejauh mana Jokowi terlibat dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran. Selain itu, pernyataan Refly Harun yang menyoroti peran Wapres terpilih juga cukup relevan. Wapres yang akan dipilih seharusnya memiliki peran yang signifikan dalam membantu presiden menjalankan tugas-tugasnya. Dengan adanya klaim bahwa Jokowi menitipkan beberapa nama di kabinet, peran Wapres untuk menjadi pembantu presiden jelas menjadi pertanyaan. Seharusnya keputusan dalam menentukan susunan kabinet merupakan hak prerogatif dari presiden dan jangan sampai terkesan adanya campur tangan dari pihak luar. Selain itu, spekulasi mengenai keterlibatan Gibran Rakabuming, putra Jokowi, dalam kabinet Prabowo juga menarik. Apakah pilihan tersebut berdasarkan kapabilitas dan kompetensi, atau karena adanya faktor hubungan antara Prabowo dan Jokowi. Sebagai publik, kita berharap bahwa setiap orang yang diangkat ke dalam posisi strategis dalam pemerintahan benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik demi kepentingan negara. Secara keseluruhan, berita ini menggarisbawahi pentingnya independensi presiden dalam menentukan susunan kabinetnya tanpa adanya campur tangan dari pihak lain, termasuk presiden sebelumnya. Kita berharap bahwa proses pembentukan kabinet dilakukan secara transparan dan berdasarkan pada kapabilitas serta kompetensi, bukan berdasarkan hubungan personal atau politik. Semoga pemerintahan baru yang terbentuk dapat memberikan hasil yang positif dan memberikan kemajuan bagi bangsa dan negara.