Refly Harun kini berbalik melakukan sejumlah kritik maupun memberikan peringatan kepada mantan capres nomor urut 01 itu. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa Refly Harun sepertinya semakin aktif dalam mengkritik Anies Baswedan. Meskipun kritik adalah bagian dari dinamika politik, namun pernyataan yang menyinggung tentang pengkhianatan, pilkada, dan bahkan zombie seakan-akan menciptakan suasana yang tidak sehat dalam berpolitik. Penggunaan kata-kata yang keras dan kontroversial dapat memperburuk hubungan antara pihak-pihak yang bersangkutan. Saya berharap agar setiap bentuk kritik yang disampaikan oleh Refly Harun atau siapapun kepada seorang pemimpin haruslah dilakukan dengan bijak dan santun. Hal ini agar tujuan dari kritik adalah untuk membangun, bukan untuk merusak. Pernyataan yang terlalu provokatif justru dapat memecah belah masyarakat dan merusak keharmonisan dalam berdemokrasi. Tentu saja, sebagai masyarakat, kita memiliki hak untuk memberikan kritik kepada para pemimpin kita. Namun, kita juga harus mengingat pentingnya sikap saling menghormati dan membangun dialog yang sehat dalam menghadapi perbedaan pendapat. Kritik sebaiknya disampaikan secara konstruktif, dengan memberikan argumentasi yang jelas dan solusi yang membangun. Sebagai seorang intelektual dan publik figur, Refly Harun seharusnya memberikan contoh dalam berkomunikasi yang baik, terutama dalam menyampaikan kritik terhadap para pemimpin. Sikap yang cerdas dan bijaksana dalam menyampaikan pandangan akan lebih dihargai daripada kata-kata yang provokatif dan menyinggung. Kita semua berharap agar politik di Indonesia dapat berjalan dengan kondusif dan damai. Oleh karena itu, perlunya sikap saling menghormati dan mendengarkan pendapat dari berbagai pihak, tanpa harus saling menyinggung atau membuat pernyataan yang merugikan pihak lain. Kritik yang disampaikan dengan baik dan benar akan lebih dapat diterima dan direspon dengan baik oleh pihak yang bersangkutan, sehingga dapat tercapai pembangunan yang lebih baik untuk bangsa dan negara.