Daftar 4 nama yang dititipkan Jokowi ke kabinet Prabowo. Refly Harun menyinggung minimnya keterlibatan Gibran. Ulasan pakar hukum tata negara ini. Sebagai sebuah media, berita tersebut tentu saja memunculkan berbagai reaksi dari masyarakat. Hal ini terutama karena di dalamnya terdapat informasi yang menarik terkait dengan potensi nama-nama yang akan dijadikan kandidat oleh Jokowi dalam Kabinet Prabowo. Dalam hal ini, Refly Harun menyebutkan bahwa keterlibatan Gibran, putra sulung Jokowi, dalam proses tersebut tergolong minim. Pernyataan Refly Harun tersebut tentu menjadi perhatian tersendiri bagi publik, mengingat kedekatan antara Jokowi dan Prabowo yang semakin erat setelah keduanya berada dalam satu kabinet. Meskipun demikian, rendahnya keterlibatan Gibran dalam daftar yang dititipkan oleh Jokowi tentu tidak menutup kemungkinan bahwa nama-nama lain yang lebih berpengalaman dan berkualifikasi juga akan dipertimbangkan. Dalam konteks politik, partisipasi Gibran dalam kabinet tentu akan memunculkan pro dan kontra di masyarakat. Ada yang melihatnya sebagai langkah yang tepat mengingat hubungan kekeluargaan antara Jokowi dan Prabowo, namun ada juga yang skeptis terhadap kualifikasi Gibran sebagai calon menteri. Maka dari itu, penting bagi publik untuk terus mengikuti perkembangan dari situasi ini agar dapat membentuk pandangan yang jelas. Sebagai masyarakat, kita perlu memahami bahwa pembentukan kabinet merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan pemerintahan. Kualitas dan kemampuan para menteri akan berdampak langsung pada keberhasilan pemerintahan dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa ini. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk terus mengkritisi dan memberikan masukan yang konstruktif terkait dengan proses tersebut. Sebagai bagian dari demokrasi, kita memiliki hak untuk mengekspresikan pendapat kita terhadap pemerintah dan kebijakannya. Namun, kita juga harus menjaga sikap yang objektif dan tidak terpancing emosi dalam menyikapi berita-berita politik. Dalam hal ini, kita perlu memahami bahwa keputusan yang diambil oleh Jokowi dalam membentuk kabinet memiliki pertimbangan-pertimbangan yang kompleks dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai penutup, penting bagi kita semua untuk tetap mengikuti perkembangan politik di Tanah Air dengan bijak dan teliti. Kita perlu memahami bahwa politik tidak selalu hitam-putih, dan seringkali terdapat banyak faktor dan pertimbangan yang harus dipertimbangkan oleh para pemimpin dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, kita harus senantiasa memberikan dukungan namun juga kritik secara bijak untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang lebih baik dan berdampak positif bagi rakyat Indonesia.