Untuk memaksimalkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, PDAM merencanakan untuk membangun waduk, dimana waduk ini akan menampung air hujan Sebagai warga masyarakat, saya merasa prihatin ketika membaca berita tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air bersih di daerah tersebut sangat terbatas hingga perusahaan air minum harus mengandalkan sumber air kolong untuk didistribusikan ke pelanggan. Hal ini tentu merupakan dampak dari kurangnya infrastruktur dan pemeliharaan sumber air yang memadai. Pemanfaatan sumber air kolong untuk memenuhi kebutuhan air bersih juga dapat berdampak negatif terhadap kualitas air yang dikonsumsi oleh masyarakat. Air kolong cenderung memiliki kualitas yang lebih rendah dan rentan terhadap pencemaran oleh bahan-bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengolahan air yang memadai agar air yang dikonsumsi oleh masyarakat aman dan bersih. Selain itu, pihak perusahaan air minum, dalam hal ini Perumdam Tirta Pinang, perlu melakukan langkah-langkah preventif untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih di daerah tersebut. Mungkin diperlukan investasi dalam pengembangan infrastruktur air bersih, perbaikan sumber air yang ada, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penghematan dan pengelolaan air secara bijak. Dalam jangka panjang, pemerintah juga perlu ambil peran dalam mengatasi masalah ketersediaan air bersih di daerah tersebut. Diperlukan kebijakan yang proaktif dalam pengelolaan sumber daya air, serta alokasi anggaran yang memadai untuk membangun sistem distribusi air minum yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sebagai individu, kita juga bisa turut berperan dalam mengatasi masalah ini dengan cara menghemat penggunaan air, mengawasi keberlangsungan sumber air di sekitar kita, dan mendukung kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masalah ketersediaan air bersih di daerah tersebut dapat teratasi dengan baik demi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.