Loading...
'Namun sampai batas waktu yang ditentukan, berkas dukungan tidak terupload ke akun SILON,' kata Ketua Kip Lhokseumawe, Abdul Hakim.
Saya merasa prihatin dan kecewa dengan keputusan Azhari dan Ermiati yang tidak mengupload berkas mereka ke Sistem Informasi Pencalonan (Silon) sehingga tidak dapat menjadi calon wali kota dari jalur independen di Lhokseumawe. Hal ini menunjukkan sikap yang kurang profesional dan tidak bertanggung jawab sebagai calon pemimpin yang seharusnya memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat.
Kehadiran calon wali kota dari jalur independen sebenarnya dapat memberikan pilihan yang lebih luas bagi masyarakat dalam menentukan pemimpin yang dianggap terbaik untuk kota mereka. Namun, dengan tidak adanya calon dari jalur independen, maka kota Lhokseumawe akan kehilangan alternatif dalam menentukan arah pembangunan dan kebijakan yang akan dijalankan oleh pemimpin yang terpilih nantinya.
Saya berharap agar Azhari dan Ermiati dapat belajar dari kegagalan ini dan memberikan perhatian yang lebih serius serta komitmen yang kuat dalam mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin yang siap dan tanggap terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu, bagi masyarakat Lhokseumawe, saya juga berharap agar tetap bijak dalam memilih pemimpin dan jangan terpancing dengan janji-janji kosong serta tawaran yang tidak nyata dari para calon yang tengah bertarung dalam Pilkada mendatang.
Keberhasilan sebuah pemilihan kepala daerah tidak hanya ditentukan oleh kehadiran calon dari jalur partai politik saja, namun juga diperlukan kepemimpinan yang berintegritas, amanah, dan mampu mewakili aspirasi serta kepentingan masyarakat dengan baik. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama lebih cerdas dan kritis dalam menilai dan memilih calon pemimpin yang terbaik untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi daerah kita.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment