Saidi Mansyur dari Nasdem Banjar juga melamar ke Gerindra Banjar sebagai bakal calon Bupati Banjar pada Pilkada 2024. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa banyak politisi yang ingin bergabung dengan Partai Gerindra, yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak politisi yang melihat Gerindra sebagai partai yang potensial dan memiliki peluang besar untuk meraih kekuasaan politik di Indonesia. Menariknya, Saidi Mansyur tidak hanya melamar ke Gerindra, tetapi juga ke sejumlah partai lain. Hal ini menunjukkan bahwa dia memiliki ambisi dan strategi politik yang matang dalam mencari dukungan partai politik untuk mencapai tujuan politiknya. Hal ini juga menunjukkan bahwa politik di Indonesia masih merupakan ajang kompetisi yang sengit antara berbagai kepentingan politik. Namun, perlu diingat bahwa bergabung dengan partai politik tidak selalu menjamin kesuksesan politik seseorang. Selain itu, hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai loyalitas politisi terhadap partai politik yang dipilihnya. Apakah mereka benar-benar memiliki komitmen untuk memperjuangkan ideologi dan program partai tersebut, ataukah hanya mencari kekuasaan politik semata? Selain itu, fenomena ini juga menunjukkan bahwa sistem politik di Indonesia masih rentan terhadap praktik politik yang kurang transparan dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Partai politik seharusnya menjadi wadah bagi para politisi untuk mewujudkan aspirasi rakyat, bukan sebagai alat untuk menghasilkan kekuasaan dan keuntungan politik semata. Sebagai warga negara yang peduli terhadap pembangunan politik di Indonesia, kita seharusnya lebih selektif dalam memilih pemimpin dan partai politik yang akan memimpin bangsa ini. Kita perlu memperjuangkan sistem politik yang bersih, transparan, dan akuntabel, sehingga dapat mewujudkan negara yang lebih baik dan adil untuk semua rakyat Indonesia.