Loading...
Seorang mahasiswi NA (21) asal Makassar, diduga menjadi korban penganiayaan mantan kekasihnya gara-gara tak diberi password handphone.
Saya merasa sangat prihatin dan tidak bisa memahami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh mantan pacar terhadap mahasiswi di Makassar hanya karena tidak diberi sandi ponsel. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam mengelola emosi dan konflik secara dewasa. Kekerasan tidak bisa diterima dalam bentuk apapun, terlebih atas alasan yang sangat sepele seperti ini.
Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh mantan pacar tersebut telah melanggar hukum dan harus ditindaklanjuti oleh pihak yang berwajib. Kekerasan dalam hubungan harus segera dihentikan dan pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Selain itu, perlindungan terhadap korban harus diutamakan agar tidak terulang kejadian serupa di masa yang akan datang.
Saya juga berharap agar kasus ini menjadi pelajaran bagi semua orang untuk tidak menggunakan kekerasan sebagai cara menyelesaikan masalah. Komunikasi yang baik dan pendekatan yang bijak jauh lebih efektif dalam menyelesaikan konflik. Kita semua harus belajar untuk mengendalikan emosi dan menyelesaikan masalah secara dewasa tanpa harus melibatkan kekerasan.
Tindakan kekerasan dalam hubungan tidak hanya merugikan korban secara fisik, tetapi juga secara psikologis. Korban bisa mengalami trauma yang mendalam dan sulit untuk pulih dari pengalaman buruk tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk saling menjaga dan menghormati satu sama lain dalam berinteraksi.
Saya juga berharap agar kasus ini dapat memicu kesadaran masyarakat akan pentingnya menghindari kekerasan dalam hubungan. Perilaku kekerasan tidak boleh diremehkan dan harus segera dihentikan sebelum menimbulkan dampak yang lebih buruk. Marilah kita semua bersatu untuk mendorong budaya yang lebih aman dan damai, di mana setiap individu bisa merasa aman dan dihormati tanpa takut menjadi korban kekerasan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment