Berikut 5 fakta pengantin wanita di Halmahera Selatan Maluku Utara ternyata laki-laki, selalu matikan lampu saat berhubungan badan. Berita yang berjudul '5 Fakta Wanita Jadi-jadian Menikah dengan Pria di Maluku, Matikan Lampu saat Berhubungan' cukup menarik namun sebaiknya tidak disalahgunakan untuk membuat narasi yang mengandung prasangka negatif terhadap identitas gender seseorang. Hal ini dapat memicu stigma dan diskriminasi yang tidak seharusnya terjadi dalam masyarakat. Menjadi seorang wanita jadi-jadian adalah pilihan yang selayaknya dihormati dan dihargai. Setiap individu memiliki hak untuk mengekspresikan diri sesuai dengan identitas gender masing-masing tanpa harus merasa terkekang oleh norma-norma yang mengikat. Oleh karena itu, sebaiknya berita seperti ini hendaknya disampaikan dengan penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan kontroversi yang tidak perlu. Pada bagian yang menyebutkan tentang perilaku matikan lampu saat berhubungan, sebaiknya tidak digeneralisir bahwa semua pasangan yang melakukan hal tersebut merupakan wanita jadi-jadian. Setiap pasangan memiliki preferensi dan kebiasaan tertentu dalam kehidupan bermesraan yang seharusnya dihormati tanpa menilai dari sisi identitas gender masing-masing. Sebagai masyarakat yang inklusif, penting bagi kita untuk memahami dan menerima perbedaan dalam berbagai bentuknya, termasuk dalam hal identitas gender. Dukungan dan pengertian kita sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi setiap individu, tanpa adanya diskriminasi atau penilaian berdasarkan identitas gender seseorang. Sebagai media massa, sebaiknya berita-berita seperti ini juga dilengkapi dengan konteks dan informasi yang lebih lengkap serta mendalam agar pembaca dapat memahami dengan lebih baik dari sudut pandang yang lebih luas. Dengan demikian, diharapkan informasi yang disampaikan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik lagi bagi masyarakat tentang realitas yang sebenarnya terjadi, tanpa harus menimbulkan prasangka atau stereotip yang tidak benar.