Viral di media sosial seorang anak di Malang, Jawa Timur disebut  tega hancurkan rumah sang ibu dengan buldozer. Berita mengenai anak di Malang yang merobohkan rumah ibunya dengan menggunakan buldoser tentu saja sangat mengejutkan dan mengkhawatirkan. Namun, setelah diketahui bahwa aksi tersebut bukanlah dilakukan karena masalah warisan, menjadi jelas bahwa ada permasalahan yang lebih mendalam di balik tindakan tersebut. Saya menganggap aksi tersebut sangat tidak lazim dan tidak wajar, karena seharusnya seorang anak harusnya menjaga dan melindungi ibunya, bukan malah merusak harta benda orang yang sudah melahirkan dan membesarkannya. Hal ini menunjukkan adanya ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi dan konflik personal yang berlebihan. Penting untuk menggali lebih dalam apa sebenarnya penyebab dari tindakan yang dilakukan oleh anak tersebut. Apakah ada masalah keluarga yang mendalam, masalah psikologis atau pun konflik internal yang belum terselesaikan? Hal ini perlu ditangani dengan serius dan mendalam, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan. Selain itu, penting juga bagi pemerintah dan masyarakat untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga tersebut, terutama kepada ibu yang menjadi korban dari aksi anaknya tersebut. Memberikan pemahaman, pendampingan, serta bantuan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi bisa menjadi langkah yang baik dalam menyelesaikan konflik ini. Kejadian ini seharusnya juga menjadi pelajaran penting bagi kita semua, bahwa penting untuk selalu berkomunikasi dengan baik dan terbuka dalam keluarga. Menyelesaikan konflik dengan cara-cara yang dewasa dan tidak merugikan pihak lain adalah hal yang penting dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis di dalam keluarga. Secara keseluruhan, saya menganggap kejadian ini sebagai sebuah peringatan bahwa pentingnya menjaga hubungan dalam keluarga dan pentingnya penanganan konflik dengan cara yang tepat dan bijaksana. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar dapat menghindari konflik keluarga yang berujung pada kekerasan dan kerusakan yang tidak perlu.