Kapolsek Megang Sakti, Iptu Fauzan Aziman, saat dikonfirmasi, Senin (20/05/2024) membenarkan penangkapan tersebut. Kepergok mencuri 86 janjang sawit oleh pemilik tentu merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Buruh yang bersangkutan seharusnya memahami bahwa mencuri adalah tindakan yang melanggar hukum dan berdampak negatif bagi pemilik kebun sawit tersebut. Tindakan tersebut juga dapat merugikan pengusaha dan berdampak pada kestabilan ekonomi daerah. Kegiatan curi mencuri juga dapat merusak hubungan antara pemilik kebun sawit dengan buruh, sehingga dapat merugikan semua pihak yang terlibat. Sebagai seorang buruh, seharusnya mereka bekerja dengan jujur, profesional, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diemban. Tindakan mencuri hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Ditangkapnya buruh asal Megang Sakti Musi Rawas oleh polisi merupakan konsekuensi logis dari perbuatannya. Tindakan tersebut harus diberikan sanksi sebagai bentuk pembelajaran dan penegakan hukum. Diharapkan dengan adanya penindakan ini, dapat menjadi pelajaran bagi buruh lainnya untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan dan melanggar hukum. Selain itu, peristiwa ini juga seharusnya menjadi peringatan bagi pemilik kebun sawit untuk meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan di kebun sawit mereka. Tindakan preventif seperti pemasangan kamera pengawas, penjagaan yang ketat, dan meningkatkan keamanan lingkungan sekitar dapat membantu mencegah tindakan kriminal seperti pencurian. Secara keseluruhan, tindakan mencuri tersebut seharusnya tidak dilakukan oleh siapapun, baik itu buruh maupun individu lainnya. Penting bagi setiap individu untuk memahami dan menghargai hak milik orang lain serta bekerja dengan etika kerja yang baik. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak agar dapat menjaga keamanan, menjunjung tinggi integritas, dan bekerja secara profesional.