Setelah surat peringatan kedua dilayangkan pada Senin (20/5/2024) kepada pedagang Pasar Lama Laut. Berita tersebut tentu sangat mengejutkan bagi para pedagang Pasar Lama Laut Banjarmasin yang akan diberikan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) pada hari Rabu mendatang. Meminta para pedagang untuk membongkar lapaknya sendiri tentu merupakan tindakan yang cukup drastis. Hal ini akan memberikan dampak yang cukup besar bagi keberlangsungan usaha para pedagang tersebut. Dalam konteks ini, para pedagang tentu merasa khawatir dengan nasib usaha mereka ke depan. Pasar lama Laut Banjarmasin merupakan tempat berjualan yang sudah menjadi mata pencaharian utama bagi para pedagang tersebut. Meminta mereka untuk membongkar lapaknya sendiri tentu akan menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran bagi masa depan usaha mereka. Pemerintah setempat sebaiknya memberikan solusi yang lebih bijaksana dalam menangani masalah ini. Seharusnya ada komunikasi yang lebih baik antara pihak pedagang dan pihak terkait sebelum mengambil tindakan drastis seperti ini. Memberikan solusi yang lebih manusiawi dan memberikan alternatif lain bagi para pedagang agar tetap bisa berjualan tanpa harus membongkar lapaknya sendiri. Selain itu, pemerintah juga seharusnya memberikan bantuan dan dukungan kepada para pedagang untuk mencari solusi yang lebih baik. Misalnya dengan memberikan bantuan untuk relokasi tempat berjualan mereka atau membantu mencarikan solusi lain agar usaha mereka tetap dapat berjalan dengan lancar. Upaya kolaborasi antara pemerintah, pedagang, dan pihak terkait lainnya akan lebih efektif dalam menyelesaikan masalah ini. Diharapkan pula agar seluruh pihak dapat berdiskusi dan bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat. Kesejahteraan dan keberlangsungan usaha para pedagang harus menjadi prioritas utama dalam penyelesaian masalah ini. Semoga dengan adanya kerja sama dan komunikasi yang baik, masalah dapat terselesaikan dengan baik tanpa harus merugikan pihak-pihak yang terlibat.