Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyinggung kembali pernyataan Anies Baswedan saat debat calon presiden di Pilpres 2024. Saya melihat berita ini sebagai upaya dari Golkar untuk menyindir dan mengkritik sikap Anies Baswedan yang dianggap tidak konsisten dalam politiknya. Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Golkar menilai Anies berubah sikap karena ingin maju dalam Pilgub Jakarta, yang kemungkinan besar dianggap sebagai keputusan politik strategis untuk memperkuat peluang kemenangannya. Selain itu, sindiran yang dilontarkan oleh Golkar terkait ucapan Anies tentang pihak yang tidak kuat menjadi oposisi juga menunjukkan adanya perbedaan pandangan dalam hal menjalankan peran politik. Sementara Anies berpendapat bahwa pihak yang tidak kuat sebaiknya tidak menjadi oposisi, Golkar justru menganggap bahwa oposisi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses demokrasi. Sebagai pihak yang terlibat dalam dinamika politik, penting bagi setiap partai politik untuk memiliki pendekatan yang bijaksana dalam menyikapi perbedaan pandangan politik. Sindiran dan kritik sebaiknya disampaikan dengan cara yang membangun dan tidak merugikan hubungan antarpartai. Upaya memperkuat demokrasi seharusnya diiringi dengan sikap yang dewasa dan bertanggung jawab dalam berpolitik. Di samping itu, sebagai masyarakat kita harus mampu memilah informasi yang diterima dengan bijak, tidak terpancing emosi oleh sindiran politik, dan lebih fokus pada substansi dari hal-hal yang sebenarnya penting bagi kemajuan bangsa. Politik seharusnya menjadi sarana untuk mencapai kebaikan bersama dan bukan sebagai ajang untuk saling menjatuhkan.