Dimana jumlah penduduk produktif lebih banyak dibanding tidak produktif, dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah provinsi. Berita yang menyorot tingginya tingkat pengangguran di kalangan Gen Z di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Selatan, sangat mengkhawatirkan. Jika tidak ditangani dengan baik, tingginya angka pengangguran ini bisa berdampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi negara dan kesejahteraan masyarakat secara umum. DPRD Sumatera Selatan seharusnya mempertimbangkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah pengangguran ini. Bonus demografi seharusnya dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan lapangan kerja bagi para generasi muda yang sedang menganggur. Program pelatihan ketrampilan dan pendidikan harus didorong agar para Gen Z memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu bekerja sama dengan pihak swasta dan lembaga pendidikan untuk menciptakan kerjasama yang dapat mendukung penciptaan lapangan kerja. Investasi dalam industri kreatif dan teknologi juga dapat menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja bagi para Gen Z. Penting bagi pemerintah lokal untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah diterapkan dan melakukan perbaikan agar lebih efektif dalam mengatasi masalah pengangguran. Pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat harus menjadi fokus utama dalam upaya mengatasi masalah pengangguran ini. Selain itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam upaya menangani masalah pengangguran ini. Kebijakan yang terkoordinasi dengan baik dan pemanfaatan sumber daya yang ada secara optimal akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah ini. Dengan adanya perhatian yang cukup dari berbagai pihak, diharapkan tingkat pengangguran di kalangan Gen Z dapat diminimalisir dan mereka dapat lebih mudah memasuki pasar kerja. Semoga langkah-langkah yang diambil oleh pihak terkait dapat memberikan solusi yang positif dalam mengatasi masalah pengangguran ini.