Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, M Lutfi Saifuddin menyoroti perayaan perpisahan SMK Negeri 1 Banjarmasin yang mirip dugem Saya merasa tidak begitu terkejut dengan tanggapan negatif dari DPRD Kalsel terhadap acara perpisahan SMKN 1 Banjarmasin yang dianggap mirip dengan acara dugem. Sebagai lembaga yang mewakili masyarakat, DPRD tentu memiliki pandangan yang konservatif terhadap acara yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika. Namun, di sisi lain, kita juga perlu memahami bahwa acara perpisahan merupakan momen yang penting bagi para siswa yang telah menjalani masa-masa sekolah dengan keras selama ini. Meskipun acara perpisahan terkesan mirip dengan dugem, kita juga perlu melihat dari sisi positifnya. Acara tersebut bisa dijadikan sebagai ajang untuk melepas penat setelah menghadapi ujian dan tugas sekolah yang menumpuk. Selain itu, acara perpisahan juga merupakan momen terakhir bagi siswa untuk berkumpul bersama sebelum memasuki dunia nyata. Sebagai generasi muda, kita seharusnya juga diberikan keleluasaan untuk mengekspresikan diri dalam batas-batas yang wajar. Namun, kita juga perlu menghormati pendapat dari pihak yang berwenang seperti DPRD Kalsel. Sebaiknya, pihak sekolah dan pemerintah setempat bisa bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat agar acara perpisahan SMKN 1 Banjarmasin tidak menimbulkan kontroversi yang berkepanjangan. Terakhir, kita juga perlu lebih bijak dalam melihat suatu peristiwa. Sebagai masyarakat yang berbudaya, kita harus bisa menerima perbedaan dan saling menghormati. Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tercipta lingkungan yang harmonis dan saling mendukung di masa depan.