Hasil pemeriksaan, kata Nicolas, Lukman sudah menggeluti profesi polisi gadungan ini selama empat tahun lamanya. Berita tentang seorang polisi gadungan bernama Lukman yang memiliki 2 istri dan telah berhasil merampok sejumlah pedagang dengan total hasil Rp3 juta merupakan suatu kejadian yang sangat meresahkan. Tindakan yang dilakukan oleh Lukman sangat merugikan korban-korban yang menjadi sasarannya, baik secara finansial maupun secara psikologis. Keberanian dan ketidakpedulian Lukman dalam melakukan tindakan kriminal ini menjadi indikasi bahwa dia sangat berbahaya bagi masyarakat sekitarnya. Keberadaan polisi gadungan semacam Lukman juga menunjukkan adanya pelanggaran serius terhadap hukum dan ketertiban masyarakat. Kasus seperti ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian untuk melakukan penindakan secara tegas dan menyeluruh terhadap para pelaku kejahatan semacam Lukman. Selain itu, penting juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait cara mengenali polisi gadungan dan tindakan preventif yang harus dilakukan apabila menghadapi situasi seperti ini. Perlu adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan seperti Lukman agar menjadi efek jera bagi orang lain yang memiliki niat yang sama. Tindakan kriminal yang merugikan masyarakat harus ditindak dengan hukuman yang setimpal sebagai bentuk perlindungan terhadap korban dan sebagai pelajaran bagi pelaku kejahatan lainnya. Selain itu, perlu juga adanya peningkatan pengawasan terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai petugas keamanan atau aparat pemerintah untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal yang dilakukan oleh mereka. Diharapkan dengan adanya penindakan yang tegas terhadap Lukman dan pelaku kriminal lainnya, masyarakat dapat merasa aman dan terlindungi dari ancaman kejahatan. Peran serta semua pihak, mulai dari kepolisian, pemerintah, hingga masyarakat itu sendiri sangatlah penting dalam memerangi tindakan kejahatan seperti ini. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang dan para pelaku kejahatan dapat diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.