Seorang pria yang menjadi polisi gadungan ternyata mengonsumsi narkoba dan ditangkap Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Timur. Saya merasa sangat prihatin dan kecewa dengan berita tersebut. Sebagai seorang polisi, Lukman seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menjalankan tugasnya. Namun, ia justru terlibat dalam tindakan kriminal seperti menyamar sebagai polisi gadungan dan menggunakan narkoba. Hal ini sangat merugikan reputasi kepolisian dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Tindakan Lukman sebagai polisi gadungan tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga melecehkan profesi polisi yang seharusnya dijunjung tinggi. Saya berharap bahwa kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh anggota kepolisian untuk tidak menyalahgunakan kepercayaan masyarakat dan menghormati serta menjalankan tugas dengan integritas yang tinggi. Selain itu, kasus ini juga menunjukkan betapa seriusnya masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Keberadaan oknum polisi yang terlibat dalam penggunaan narkoba menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan pencegahan dan penindakan yang lebih tegas terhadap peredaran narkoba di masyarakat. Saya juga berharap agar penegak hukum dapat mengusut kasus ini secara tuntas dan memberikan hukuman yang setimpal bagi Lukman serta semua pihak yang terlibat dalam tindakan kriminal tersebut. Tidak ada toleransi bagi oknum polisi atau siapapun yang terlibat dalam kejahatan, karena hal ini merusak kredibilitas institusi kepolisian dan melanggar hukum yang berlaku. Terakhir, kita sebagai masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkoba serta melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas yang mencurigakan. Dengan bersama-sama, kita dapat mencegah dan memberantas peredaran narkoba di masyarakat demi menciptakan lingkungan yang aman dan bersih dari bahaya narkoba.