Seorang ibu di Jakarta Timur berinisial NKD (47) sengaja membiarkan anak perempuannya, HR (16), disetubuhi pacar dan merekamnya. Berita mengenai ketiga kelainan yang dilakukan oleh tiga ibu di daerah Jakarta Timur tersebut sangatlah mengerikan dan tidak bisa diterima dalam masyarakat yang beradab. Ketiga kelainan tersebut mencerminkan tingkat moralitas yang sangat rendah dan mengancam keutuhan keluarga serta keamanan anak-anak dalam lingkungan keluarga. Rekam anak berhubungan badan, tertarik dengan pacar anak, dan membantu aborsi merupakan tindakan yang melanggar norma-norma sosial dan hukum yang berlaku. Tindakan tersebut juga dapat menyebabkan trauma dan kerusakan psikologis yang sangat serius bagi anak-anak yang menjadi korban. Oleh karena itu, kasus seperti ini harus ditangani dengan serius dan tegas oleh pihak berwenang. Kebijakan pencegahan dan perlindungan terhadap anak menjadi sangat penting dalam upaya mencegah kasus-kasus serupa terjadi di masa depan. Pendidikan seksual dan pembentukan karakter yang baik perlu ditanamkan sejak dini dalam keluarga dan juga lingkungan pendidikan. Selain itu, perlunya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan pihak berwenang dalam mengawasi dan melindungi anak-anak dari segala bentuk pelecehan dan eksploitasi. Pihak berwenang juga harus melakukan langkah-langkah yang tegas terhadap pelaku tindakan tersebut untuk memberikan efek jera dan memberikan keadilan bagi korban. Selain itu, perlu adanya penegakan hukum yang konsisten dan adil dalam menangani kasus-kasus pelecehan dan eksploitasi anak agar masyarakat bisa merasa aman dan terlindungi. Kita sebagai masyarakat juga perlu lebih peduli dan peka terhadap kasus-kasus pelecehan terhadap anak serta berperan aktif dalam melaporkan dan mencegah tindakan yang merugikan anak-anak. Dengan demikian, diharapkan kasus-kasus seperti ini tidak lagi terulang di kemudian hari dan anak-anak mendapat perlindungan dan hak-haknya tetap terjaga dengan baik.