Sosok Dela pria yang nyamar jadi pengantin wanita di Halmahera, Maluku Utara bernama asli Jurnal Lafini membuat dokumen palsu. Saya merasa sangat terkejut dan prihatin dengan tindakan yang dilakukan oleh Dela yang nyamar menjadi pengantin wanita di Halmahera dengan membuat dokumen palsu agar bisa menikah. Tindakan tersebut jelas melanggar hukum dan etika, dan setidaknya melibatkan penipuan dan pemalsuan identitas. Hal ini sangat tidak pantas dilakukan dalam sebuah hubungan pernikahan yang seharusnya didasari oleh kejujuran dan kepercayaan. Tindakan seperti ini juga dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pernikahan dan legalitas dokumen-dokumen penting seperti kartu identitas kawin. Selain itu, tindakan ini juga dapat membuka jalan bagi praktik penipuan lainnya dan merugikan pihak-pihak yang terlibat dalam pernikahan tersebut. Dela seharusnya menyadari bahwa pernikahan bukanlah hal yang bisa disepelekan dan dilakukan dengan sembrono. Pernikahan adalah ikatan suci yang mengikat dua individu dan membutuhkan kerja sama, kejujuran, dan komitmen untuk menjalankannya dengan baik. Saya berharap bahwa tindakan seperti ini tidak akan terulang di masa yang akan datang, dan pihak berwenang dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menangani kasus ini secara adil dan tegas. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap tindakan penipuan dan pemalsuan identitas yang dapat merugikan banyak pihak. Semoga kejadian seperti ini menjadi pembelajaran bagi semua untuk selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam setiap tindakan yang dilakukan.