Aiptu Firmansyah atau bernama asli Lukman alias LH (40) nekat menjadi polisi jadi-jadian dan memalak pedagang di wilayah Jaksel dan Jatim Berita mengenai Aiptu Firmansyah yang menyalahgunakan profesi sebagai polisi dengan menjadi polisi gadungan dan terlibat dalam kegiatan kriminal seperti memeras pedagang serta positif narkoba sungguh sangat mengecewakan. Tindakan tersebut tidak hanya merugikan korban secara materi, tetapi juga merusak citra institusi kepolisian sebagai penegak hukum yang seharusnya dapat dipercaya dan memberikan keamanan kepada masyarakat. Perbuatan yang dilakukan oleh Aiptu Firmansyah sangat tidak etis dan tidak dapat diterima. Bahkan, sebagai seorang polisi seharusnya ia menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam hal integritas dan profesionalisme. Namun, malah sebaliknya, ia malah melakukan tindakan yang merugikan dan mencoreng nama baik institusi kepolisian. Tindakan ini tidak hanya merugikan kedua belah pihak, baik korban yang menjadi target maupun institusi kepolisian itu sendiri. Hal ini juga dapat menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan, yang seharusnya menjadi pelindung dan penegak hukum yang dapat diandalkan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Perilaku seperti ini harus diberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Selain itu, perlu adanya tindakan preventif dari pihak kepolisian untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa yang akan datang. Pengawasan yang ketat terhadap anggota kepolisian, termasuk dalam hal penyalahgunaan narkoba, sangat penting untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Kasus ini seharusnya juga menjadi pembelajaran bagi seluruh anggota kepolisian agar dapat menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum. Kehilangan kepercayaan masyarakat dapat berdampak buruk pada hubungan antara kepolisian dengan masyarakat yang seharusnya saling mendukung dan bekerjasama dalam menciptakan keamanan dan ketertiban bersama. Semoga kedepannya tidak ada lagi oknum anggota kepolisian yang melakukan tindakan kriminal yang merugikan masyarakat dan institusi kepolisian itu sendiri.