Pelaku merasa tersinggung dengan ucapan dan perilaku korban yang menurut keterangan darı pelaku, korban Ani ada mencuri buah duku miik pelaku... Sangat menyedihkan dan tidak dapat diterima tindakan yang dilakukan oleh BD yang nekat membacok Ani dan Arif hanya karena perselisihan mengenai buah duku. Tindakan kekerasan tersebut sangat tidak masuk akal dan berlebihan dalam menyelesaikan konflik. Perbedaan pendapat seharusnya bisa diselesaikan dengan cara yang lebih dewasa dan damai, bukan dengan kekerasan fisik yang dapat merugikan orang lain. Dalam situasi konflik seperti ini, penting bagi masyarakat untuk menyelesaikannya dengan dialog, mediasi, atau melalui pihak berwajib jika diperlukan. Kekerasan fisik tidak akan pernah menjadi solusi yang baik dan hanya akan menciptakan lebih banyak masalah dan konflik di kemudian hari. Sebagai anggota masyarakat, kita semua harus mampu mengendalikan emosi dan menunjukkan sikap yang lebih bijak dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Selain itu, peristiwa ini juga menjadi alarm bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan-non kekerasan. Perlu adanya sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya mengatasi konflik tanpa kekerasan dan mencari solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Kami juga berharap agar korban dapat mendapatkan perlindungan dan keadilan yang layak dari pihak berwajib, serta pelaku bisa mendapatkan sanksi yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang di masa depan dan masyarakat dapat belajar dari kasus ini untuk selalu memilih jalan damai dalam menyelesaikan konflik.