Nasib Yati Tenaga Kerja Wanita atau TKW di Arab Saudi yang tak pulang selama 12 Tahun. Kini sudah dijemput pihak KBRI di rumah majikannya. Saya merasa lega dan gembira mendengar berita ini, bahwa Yati TKW yang tidak pulang selama 12 tahun akhirnya telah dijemput oleh pihak KBRI. Pengalaman Yati yang harus bekerja di luar negeri tanpa bisa kembali ke tanah airnya selama bertahun-tahun adalah sebuah tragedi yang tidak seharusnya terjadi. Setiap tenaga kerja harus memiliki hak untuk pulang dan berkumpul dengan keluarga mereka. Pihak KBRI seharusnya memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para TKW yang bekerja di luar negeri. Tidak hanya memfasilitasi kepulangan mereka ketika terjadi masalah, tetapi juga memberikan pendampingan dan advokasi terhadap hak-hak mereka sebagai pekerja migran. Kasus Yati seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya perlindungan dan keamanan bagi para TKW yang bekerja di luar negeri. 12 tahun adalah waktu yang sangat lama untuk tidak bisa kembali ke tanah air dan berkumpul dengan keluarga. Pengorbanan yang diberikan oleh para TKW harus dihargai dengan memberikan jaminan akan keselamatan dan perlindungan hak-hak mereka. Semoga dengan kedatangan Yati kembali ke Indonesia, hal ini menjadi momentum untuk memperbaiki sistem perlindungan bagi para TKW agar kisah seperti ini tidak terulang lagi di masa depan. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan perhatian lebih terhadap penempatan TKW di luar negeri. Dukungan dan pembinaan harus diberikan sejak awal agar para TKW memahami hak-hak mereka dan mendapatkan perlindungan yang layak. Juga penting untuk mendorong kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan negara tujuan TKW dalam hal perlindungan dan penegakan hak asasi manusia. Semoga kasus Yati ini menjadi pintu masuk bagi perubahan yang positif dalam perlindungan TKW Indonesia di luar negeri. Kepulangan Yati harus menjadi momentum untuk memperjuangkan hak-hak mereka secara lebih luas. Mari bersama-sama memastikan bahwa para TKW mendapatkan perlindungan dan hak-hak yang layak sebagai manusia yang bekerja keras untuk keberlangsungan hidup keluarga mereka.