Inilah kabar terbaru soal kasus seorang ibu bernama NKD (46) yang rekam putrinya, HR (16), saat bersetubuh dengan pacarnya. Saya merasa sangat prihatin dan sedih ketika membaca judul berita tersebut. Tangis penyesalan seorang ibu yang merekam putrinya saat berhubungan badan menunjukkan betapa besar rasa penyesalan dan kesedihan yang dirasakan oleh si ibu. Tindakan yang tidak patut dilakukan tersebut seharusnya dihindari dan tidak boleh terjadi di dalam sebuah keluarga. Sebagai ibu, seharusnya ia memberikan keteladanan dan mendidik anaknya dengan baik tentang nilai-nilai moral dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Namun, tindakan merekam putrinya saat berhubungan badan menunjukkan kesalahan fatal dalam mendidik seorang anak. Selain itu, tindakan tersebut juga dapat merusak hubungan ibu dan anak, serta meninggalkan trauma yang mendalam bagi putrinya. Tindakan merekam aktivitas intim putrinya juga merupakan pelanggaran privasi yang serius. Setiap individu berhak atas privasi mereka sendiri dan tidak seharusnya diintip oleh orang lain, terlebih lagi oleh orang tua sendiri. Kepentingan privasi dan rasa hormat terhadap setiap individu harus dihormati dan dijaga, terutama oleh keluarga sendiri. Saya berharap situasi seperti ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua orang tua untuk selalu memperhatikan pendidikan dan perlakuan terhadap anak-anak mereka. Sebuah keluarga seharusnya menjadi tempat yang aman, penuh dengan kasih sayang, dukungan, dan pengertian. Tindakan seperti merekam anak saat berhubungan badan tidak mencerminkan nilai-nilai keluarga yang seharusnya dijunjung tinggi. Semoga kejadian ini dapat menjadi pengingat bagi semua orang untuk selalu bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai orang tua.