Loading...
Seorang buruh bangunan diMakassar ditemukan tewas membusuk dalam kontrakannya pada Rabu (22/5/2024). Awalnya, korban sudah tiga hari tak keluar rumah.
Berita tersebut sangat mengkhawatirkan dan menyedihkan. Kematian buruh bangunan yang ditemukan tewas di dalam kontrakannya setelah tidak keluar selama 3 hari tentu saja menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi sosial dan kesejahteraan pekerja di sektor tersebut. Hal ini juga mengingatkan kita akan pentingnya peran pemilik kontrakan atau majikan dalam memantau kondisi para pekerjanya.
Kejadian ini menegaskan bahwa buruh bangunan serta pekerja sektor informal lainnya seringkali bekerja dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi. Mereka mungkin tidak memiliki akses yang memadai terhadap layanan kesehatan atau jaminan sosial, dan sering kali terpinggirkan dalam hal kesejahteraan. Kematian buruh bangunan tersebut seharusnya menjadi peringatan bagi pemilik kontrakan atau perusahaan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan dan keamanan kerja bagi para pekerjanya.
Selain itu, kejadian ini juga menunjukkan bahwa pentingnya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Mungkin saja buruh bangunan tersebut mengalami depresi atau masalah kesehatan mental lainnya yang membuatnya ingin mengurung diri dalam kontrakan selama 3 hari. Hal ini menggarisbawahi perlunya perhatian yang lebih serius terhadap kesehatan mental para pekerja, serta pentingnya untuk memperluas akses terhadap layanan kesehatan mental di masyarakat.
Terakhir, kejadian ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kondisi kerja dan kesejahteraan pekerja di sektor informal. Perlindungan sosial dan kesejahteraan pekerja harus menjadi prioritas utama, dan kejadian seperti ini seharusnya tidak boleh terulang di masa yang akan datang.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment