Kasus ibu rekam adegan persetubuhan anak dan upaya aborsi menggegerkan warga Duren Sawit, Jakarta Timur. Pelaku merupakan janda anak satu. Saya sangat prihatin dan terkejut ketika membaca berita yang menampilkan tindakan neneng yang tidak pantas dengan pacar anaknya. Tindakan itu tidak hanya salah secara hukum, tetapi juga merusak hubungan keluarga dan menunjukkan ketidakmampuan neneng dalam memegang prinsip moral. Tidak ada alasan yang bisa dibenarkan untuk tindakan tersebut karena itu merupakan pelanggaran serius terhadap norma-norma sosial yang berlaku. Para orangtua seharusnya menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Tetapi, dalam kasus ini, neneng justru terlibat dalam perilaku yang tidak layak dengan anak sendiri. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan neneng dalam menjaga batas antara hubungan keluarga yang seharusnya dihormati dan dilestarikan. Selain itu, ini juga menimbulkan pertanyaan besar tentang keselamatan dan perlindungan anak-anak dari orang-orang yang seharusnya melindungi dan merawat mereka. Peran media dalam mengungkapkan kasus seperti ini patut diapresiasi. Sebagai masyarakat, kita harus ikut berperan dalam memantau dan melindungi hak-hak anak agar terhindar dari kekerasan dan penyalahgunaan. Lebih lanjut, kasus ini juga harus dijadikan pembelajaran bagi orang tua lainnya tentang pentingnya memperhatikan dan menjaga kebutuhan dan kesejahteraan anak-anak mereka. Kami berharap bahwa kasus ini akan ditindaklanjuti oleh pihak berwenang secara serius dan adil. Tidak boleh ada toleransi terhadap tindakan yang merugikan anak-anak, terlepas dari siapa pelakunya. Selain itu, perlu adanya program pendidikan dan perlindungan anak yang lebih ketat untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan. Semoga kasus ini menjadi peringatan bagi orang-orang lain untuk tidak mengulangi tindakan yang merugikan anak-anak dan memperhatikan hak-hak mereka dengan sungguh-sungguh.