Sejak pagi, kaki dari pria berusia 60 tahun itu membawanya berkeliling kawasan Pantai Ancol untuk menawarkan jasa foto langsung cetak kepada para Berita ini sangat menyentuh dan menggugah emosi. Melihat situasi yang dialami oleh juru foto di Pantai Ancol, Darwin, yang merasa sedih karena terus ditolak oleh wisatawan tanpa sepatah kata pun, membuat hati ini terenyuh. Hal tersebut menunjukkan betapa sulitnya Darwin untuk bertahan dan bersaing di tengah kondisi yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman. Darwin sebagai juru foto harus berjuang keras untuk tetap bertahan dan menarik minat wisatawan agar mau menggunakan jasanya. Namun, dengan minimnya pemahaman dan pengetahuan mengenai strategi pemasaran serta ketidakmampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, membuatnya semakin kesulitan untuk bersaing di era digital ini. Hal ini juga mengingatkan kita akan pentingnya untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi agar tidak tertinggal. Keadaan Darwin juga mencerminkan betapa pentingnya peran pemerintah dan pihak terkait dalam memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha kecil seperti juru foto. Dengan adanya bantuan dan pembinaan yang tepat, mereka dapat belajar dan meningkatkan kualitas usaha mereka sehingga dapat tetap eksis dan bersaing dalam industri pariwisata. Diharapkan melalui pemberitaan ini, masyarakat pun lebih peduli dan memperhatikan kondisi para pekerja informal seperti Darwin yang berjuang untuk bertahan hidup. Memberikan dukungan dan apresiasi kepada mereka bisa menjadi langkah awal untuk membantu mereka melewati masa-masa sulit ini. Semoga Darwin dan para pelaku usaha kecil lainnya mendapat kekuatan dan semangat untuk tetap berjuang dan tidak putus asa dalam meraih kesuksesan.