Neneng Komala Dewi atau NKD (47) ternyata lebih dulu mengenal AR, pacar putrinya HR (17) Berita ini sangat mengkhawatirkan karena menyorot masalah yang sangat sensitif, yaitu hubungan intim antara seorang remaja perempuan dengan seorang sopir. Tindakan Neneng untuk merekam kegiatan intim putrinya tanpa sepengetahuan dan persetujuan putrinya sendiri merupakan pelanggaran privasi yang serius. Sebagai seorang ibu, seharusnya Neneng bertindak dengan bijak dan arif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh putrinya. Seharusnya ia memberikan dukungan, perlindungan, dan bimbingan kepada putrinya, bukan malah merekam kegiatan pribadi putrinya secara sembunyi-sembunyi. Tindakan Neneng ini seakan-akan melanggar hak privasi dan kebebasan putrinya untuk menjalani kehidupannya tanpa campur tangan yang tidak etis dari pihak lain. Selain itu, konflik antara Neneng dengan sopir tersebut juga menunjukkan bahwa cinta yang dimiliki Neneng terhadap sopir mungkin bukanlah cinta yang sehat. Jika cinta yang pernah Neneng rasakan ditolak oleh sopir, seharusnya Neneng mampu menerima kenyataan dan tidak mengambil tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Hal ini juga mengingatkan kita akan pentingnya edukasi mengenai pendidikan seksual kepada anak-anak, termasuk cara berkomunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Orang tua harus mampu memberikan pemahaman yang jelas kepada anak-anaknya mengenai batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan sosial, termasuk dalam hal hubungan intim. Dengan begitu, diharapkan mampu mencegah kasus-kasus yang melibatkan remaja dalam tindakan yang tidak pantas dan merugikan.